Dapil Dki Jakarta 2 Berapa Kursi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses rekapitulasi perhitungan suara pemilihan legislatif (Pileg) DPRD DKI Jakarta daerah pemilihan (Dapil) III meliputi kecamatan Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan di tingkat PPK dengan jumlah TPS 2.422 telah rampung 100 persen pada Minggu (3/3/2024).
Hasilnya, PDI Perjuangan (PDIP) meraih suara terbanyak di DPRD DKI Jakarta Dapil III dengan total 87.572 suara dan berhasil mempertahankan 2 kursi DPRD DKI Jakarta, yakni Ida Mahmudah dan Brando Susanto.
Baca juga: Dalami Kasus Dugaan Politik Uang Caleg, Bawaslu Jakarta Pusat Periksa Pelapor
Ketua PAC PDIP Tanjung Priok, Leo Nababan mengatakan, raihan dua kursi tersebut berdasarkan penetapan hasil Pleno PPK di tiga kecamatan Dapil III DKI Jakarta.
Leo menegaskan, suara PDIP yang tinggi ini merupakan hasil Kerja-kerja kolektif kader-kader PDIP dan Caleg yang terus bergerak di akar rumput.
"Ini sejalan dengan arahan Ketua Umum PDIP, Ibu Megawati yang meminta kami untuk selalu menangis dan tertawa bersama rakyat," ujar Leo kepada wartawan, Senin (4/3/2024).
Menurutnya, perhelatan Pileg di Dapil III DKI Jakarta sangat dinamis dan persaingan yang ketat karena banyak anak-anak muda dari berbagai partai yang ikut bertarung salah satunya di PDIP, yakni Brando Susanto dan beberapa kader muda lainnya.
"Ini adalah gambaran kepercayaan masyakarat dapil 3 DKI kepada PDIP masih tinggi. Terima kasih kepada masyarakat dapil 3 DKI Jakarta yang masih memberikan dukungan kepada PDIP, sehingga di Pileg kali ini PDIP berhasil mendapatkan dua kursi meskipun di periode sebelumnya kita mendapatkan 3 kursi," imbuhnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses rekapitulasi perhitungan suara pemilihan legislatif (Pileg) DPRD DKI Jakarta daerah pemilihan (Dapil) III meliputi kecamatan Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan di tingkat PPK dengan jumlah TPS 2.422 telah rampung 100 persen pada Minggu (3/3/2024).
Hasilnya, PDI Perjuangan (PDIP) meraih suara terbanyak di DPRD DKI Jakarta Dapil III dengan total 87.572 suara dan berhasil mempertahankan 2 kursi DPRD DKI Jakarta, yakni Ida Mahmudah dan Brando Susanto.
Baca juga: Dalami Kasus Dugaan Politik Uang Caleg, Bawaslu Jakarta Pusat Periksa Pelapor
Ketua PAC PDIP Tanjung Priok, Leo Nababan mengatakan, raihan dua kursi tersebut berdasarkan penetapan hasil Pleno PPK di tiga kecamatan Dapil III DKI Jakarta.
Leo menegaskan, suara PDIP yang tinggi ini merupakan hasil Kerja-kerja kolektif kader-kader PDIP dan Caleg yang terus bergerak di akar rumput.
"Ini sejalan dengan arahan Ketua Umum PDIP, Ibu Megawati yang meminta kami untuk selalu menangis dan tertawa bersama rakyat," ujar Leo kepada wartawan, Senin (4/3/2024).
Menurutnya, perhelatan Pileg di Dapil III DKI Jakarta sangat dinamis dan persaingan yang ketat karena banyak anak-anak muda dari berbagai partai yang ikut bertarung salah satunya di PDIP, yakni Brando Susanto dan beberapa kader muda lainnya.
"Ini adalah gambaran kepercayaan masyakarat dapil 3 DKI kepada PDIP masih tinggi. Terima kasih kepada masyarakat dapil 3 DKI Jakarta yang masih memberikan dukungan kepada PDIP, sehingga di Pileg kali ini PDIP berhasil mendapatkan dua kursi meskipun di periode sebelumnya kita mendapatkan 3 kursi," imbuhnya.
Penghitungan suara nyata (real count) Pemilihan legislatif (pileg) 2024 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang belum selesai dań masih terus berlangsung. Apabila nanti suara yang masuk dari semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah mencapai 100% dan hasilnya ditetapkan oleh KPU, tahapan berikutnya adalah melakukan pembagian kursi untuk DPR dan DPRD.
Penghitungan pembagian kursi pada Pileg merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan untuk mengetahui siapa saja calon anggota legislatif yang akan ditetapkan menjadi anggota legislatif. Untuk itu, superti halnya Pemilu 2019, metode penghitungan yang akan digunakan pada pilen masih sama yaitu metode Sainte Lague. Metode Sainte Lague adalah metode yang diperkenalkan oleh seorang pakar matematika asal Prancis bernama Andre Sainte Lague pada 1910.
Aturan mengenai metode Sainte Lague tertuang dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, yaitu dalam Pasal 414 Ayat 1, disebutkan bahwa setiap partai politik peserta Pemilu harus memenuhi ambang batas perolehan suara sebesar 4%.
Artinya, partai yang tidak memenuhi ambang batas tak akan diikutsertakan dalam penentuan kursi di DPR RI. Adapun untuk penentuan kursi DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, seluruh partai politik akan dilibatkan.
Berdasarkan ketentuan ini, dari data sementara KPU per 17 Februari 2024 19:35:40 Progress: 422127 dari 823236 TPS (51.28%), diperkirakan terdapat sembilan partai yang berhasil melewati batas perolehan suara sebesar 4%. Ke sembilan partai politik tersebut adalah PKB, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai golkar, Partai Nasdem, PKS, PANB, Partai Demokrat dan PPP.
Selanjutnya menilik dari Pasal 415 (2), setiap partai politik yang memenuhi ambang batas akan dibagi dengan bilangan pembagi 1 yang diikuti secara berurutan dengan bilangan ganjil 3, 5, 7 dan seterusnya.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan gambaran tentang parpol mana saja yang akan mendapatkan kursi di DPR RI sesuai ketentuan di atas, maka penulis akan mencoba melakukan perhitungan dengan menggunakan data KPU di suatu daerah pemilihan (dapil). Penulis menggunakan data untuk dapil DKI Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Berkca bahwa dalam Pemilu 2019, dapil DKI Jakarta III ini diwakili 8 orang anggota legislatif terpilih, maka penghitungan pembagian kursi disini pun dilakukan hingga kursi ke-8.
Berikut perolehan suara untuk DKI Jakarta III per 17 Februari 2024 19:30:00 Progress: 5569 dari 12110 TPS (45.99%): PDI Perjuangan (90.257 suara), PKS (70.664), PartaiI Golkar (69.483), Partai Gerindra (62.394), Partai nasdem (47.043), PAN (43.243), Partai Demokrat (31.792), PKB (28.216) dan PPP (10.505).
PDI Perjuangan (90.257 suara : 1 = 90.257), PKS (70.664 : 1 = 70.664), Partai Golkar (69.483 : 1 = 69.483), Partai Gerindra (62.394 : 1 = 62.394), Partai Nasdem (47.043 : 1 = 47.043), PAN (43.243 : 1 = 43.243), Partai Demokrat (31.792 : 1 = 31.792), PKB (28.216 : 1 = 28.216) dan PPP (10.505 : 1 = 10.508).
Suara tertinggi adalah PDI Perjuangan sebesar 69.483, sehingga kursi pertama untuk PDI Perjuangan.
Lihat Analisis Selengkapnya
WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA - Hasil rekapitulasi yang telah ditetapkan di tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat menampilkan PDIP kehilangan satu kursinya di DPRD DKI Jakarta dari dapil Jakarta 1.
Adapun dapil Jakarta 1 meliputi seluruh wilayah Jakarta Pusat.
PDIP pada Pemilu 2019 mendapatkan tiga kursi dari dapil Jakarta 1. Sedangkan, di Pemilu 2024 partai yang di nahkodai Megawati Soekarnoputri itu hanya menyumbangkan dua calegnya dari dapil tersebut.
Berdasarkan data rekapitulasi, kedua caleg PDIP yang lolos dari dapil Jakarta 1 yakni para petahana. Di antaranya Wa Ode Herlina yang memperoleh 14.013 suara dan Pandapotan Sinaga di angka 9.212 suara.
Baca juga: 10 Caleg DPRD DKI Lolos Dapil Jakarta 6: Petahana Vs Pendatang Baru Bersaing Kuat
Kemudian, satu petahana dari PDIP yakni Prasetyo Edo Marsudi yang juga merupakan Ketua DPRD DKI Jakarta tak mencalonkan kembali di DPRD DKI melainkan naik menjadi caleg DPR RI.
Satu kursi PDIP yang hilang ini diambil oleh PKB yang akhirnya bisa meraih satu kursi melalui Heri Kustanto.
Sedangkan untuk jatah 9 kursi sisanya, masih dimiliki oleh parpol yang sama dari Pemilu 2019 silam meskipun tak semuanya merupakan caleg petahana yang lolos di Pemilu 2024.
Rinciannya yakni PKS dan Gerindra kembali mendapatkan dua kursi dari dapil Jakarta 1. Sisanya yakni PSI, NasDem, Demokrat, PAN dan Golkar masih mendapatkan satu kursi.
Baca juga: PKS Sukses Ungguli PDIP di Pileg DKI Jakarta, Khoirudin Bakal Jadi Ketua DPRD DKI?
Berikut ini 12 caleg dari dapil Jakarta 1 yang lolos ke DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029;
1. PKB Heri Kustanto 5.402 suara.
2. Gerindra Dian Pratama (petahana) 15.236 suara.
3. Gerindra Nuchbatillah 19.543 suara.
4. PDIP Wa Ode Herlina (petahana) 14.013 suara
5. PDIP Pandapotan Sinaga (petahana) 9.212 suara.
6. Golkar Basri Baco (petahana) 21.823 suara.
7. NasDem Riano P Ahmad 8.878 suara.
8. PKS Ismail (petahana) 14.480 suara.
9. PKS M. Hasan Abdillah 19.363 suara.
10. PAN Alwi Muhammad Ali 9.293 suara.
11. Demokat Desie Christyana Sari 13.279 suara.
12. PSI Elva Farhi Qolbina (petahana) 7.613 suara.(m27)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Beberapa anggota DPR terancam kehilangan kursi di periode 2024-2029. Pasalnya, perolehan suara mereka sejauh ini cenderung minim dalam real count Pemilu 2024 yang dilakukan KPU.
Ada sejumlah caleg pendatang baru yang meraih suara lebih banyak ketimbang caleg petahana. Salah satu caleg baru yang dimaksud adalah Pasha Ungu atau Sigit Purnomo yang maju bersama PAN.
Erwin Aksa dari Golkar juga berpotensi merebut kursi DPR di dapil Jakarta III. Suaranya sangat besar hingga berada di urutan kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Dapil Jakarta III, ada 8 kursi yang diperebutkan. Wilayahnya mencakup Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Berikut caleg dengan perolehan suara terbanyak di Dapil Jakarta III Pemilu 2024 berdasarkan 51,01 persen data yang telah masuk Sirekap KPU atau per 1 Maret 2024.
Sirekap KPU hanya sebagai alat bantu dalam proses rekapitulasi suara Pilpres 2024.
KPU tetap melakukan rekapitulasi berjenjang yang saat ini masih dilakukan untuk menentukan hasil akhir Pilpres 2024.
Fenomena caleg petahana berpotensi kehilangan kursi DPR juga terjadi dapil Jakarta II yang sering disebut dapil neraka. Tidak tanggung-tanggung, ada lima anggota DPR yang terancam kehilangan kursi di periode 2024-2029.
Wilayah ini mencakup Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri. Mereka memperebutkan 7 kursi DPR.
Merujuk real count KPU berdasarkan 60,05 persen data yang telah masuk, caleg-caleg baru justru meraih suara yang besar dibanding petahana.
Sirekap KPU hanya sebagai alat bantu dalam proses rekapitulasi suara Pilpres 2024.
KPU tetap melakukan rekapitulasi berjenjang yang saat ini masih dilakukan untuk menentukan hasil akhir Pilpres 2024.
Ikuti terus paparan data dalam artikel Datalogi hanya di CNNIndonesia.com.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih suara mayoritas untuk pemilihan umum (pemilu) anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta VIII. Di dapil yang meliputi wilayah Kota Jakarta Selatan itu, suara PKS dua kali lipat lebih besar dibandingkan partai lainnya.
Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Nomor 34 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilu Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024, PKS meraih 170.053 suara untuk pemilu anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta di Dapil DKI Jakarta VII.
Baca: Prabowo Kalahkan Anies di Jakarta, Berikut Perincian Angkanya
Di posisi kedua, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) meraih 83.546 suara. Sementara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraih 76.157 suara. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih 76.063 suara.
Selain itu, Partai Demokrat meraih 57.665 suara. Partai Amanat Nasional (PAN) meraih 53.358 suara. Partai Golongan Karya (Golkar) meraih 46.361 suara. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapatkan 43.754 suara. Partai Nasdem meraih 42.721 suara.
Terdapat 12 kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta yang diperebutkan di dapil DKI Jakarta VIII. Apabila dihitung menggunakan metode sainte lague, PKS mendapatkan jatah tiga kursi dan Partai Gerindra mendapatkan jatah dua kursi. Sementara delapan partai yang disebut lainnya masing-masing satu kursi.
Baca: Beri Selamat Kemenangan ke Prabowo, Ainun Kawal Pemilu Dirisak Warganet
Adapun nama calon anggota legislatif (caleg) yang akan melaju ke DPRD Provinsi DKI Jakarta di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, adalah Nabilah Aboe Bakar Alhabsyi, Achmad Yani, dan Ade Suherman (PKS), Wahyu Dewanto, dan Nurhasan (Partai Gerindra).
Kemudian, Yusuf (PKB), Yuke Yurike (PDIP), Farah Savira (Partai Golkar), Nova Harivan Paloh (Partai Nasdem), Habib Muhamad bin Salim Alatas (PAN), Lazarus Simon Ishak (Partai Demokrat), serta August Hamonangan (PSI).
Jl. Pancoran Timur II No.4 12, RT.12/RW.2, Pancoran, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12780
Pahami informasi seputar Pilkada 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Wilayah dengan populasi pemilih terbanyak di Jakarta Pusat terdapat di Kecamatan Kemayoran (190.887 orang), Tanah Abang (128.786 orang), dan Johar Baru (103.523 orang). Di Jakarta Selatan, wilayah padat pemilih terletak di Kecamatan Jagakarsa (273.512 orang), Kebayoran Lama (244.857 orang), dan Pasar Minggu (244.004 orang).
Untuk memperebutkan suara pemilih ini, 18 partai politik yang menjadi peserta pemilu mengirimkan caleg-caleg berkualitas untuk bersaing mendulang suara. Sebagian besar partai mengirimkan tujuh caleg sesuai kuota yang tersedia. Hanya ada satu parpol, yaitu Partai Gelora, yang mengirimkan enam caleg. Dengan proporsi ini, total ada 125 caleg yang akan memperebutkan tujuh kursi.
Penjual es potong melintas di depan baliho dan spanduk caleg Pemilu 2024 di Jalan Duren Tiga Selatan, Jakarta Selatan (5/12/2023).
Melihat jumlah caleg dan kuota yang diperebutkan, satu kursi DPR RI tersebut akan diperebutkan oleh 18 orang. Rasio caleg terhadap jumlah pemilih ialah 1 berbanding 34.775.
Rasio itu lebih banyak dibandingkan dengan dua dapil lain di Ibu Kota. Rasio caleg terhadap jumlah pemilih di dapil DKI Jakarta 1 tercatat 1:22.336, sementara di dapil DKI Jakarta 3 rasionya 1:23.209.
Persaingan yang sangat kompetitif di dapil DKI Jakarta 2 semakin terlihat dari capaian caleg terpilih pada pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2019, rasio pemilih mencapai 23.850 orang. Meski demikian, terdapat 18 caleg yang mampu meraup suara di atas angka 23.850.
Capaian suara tertinggi pada waktu itu mencapai 281.372 suara, diraih oleh Hidayat Nur Wahid (PKS), diikuti Eriko Sotarduga (PDI-P) dengan 104.468 suara. Setelah itu, ada Himmatul Aliyah (Gerindra) dengan 92.289 suara dan Masinton Pasaribu (PDI-P) meraih 82.891 suara.
Selain keempat caleg yang mampu mendulang suara besar itu, tiga calon lain yang lolos ke Senayan ialah Melani Leimena Suharli (Demokrat) dengan 36.157 suara, Christina Aryani (Golkar) yang meraup 26.159 suara, dan Kurniasih Mufidayati (PKS) yang mendapat 24.294 suara.
Dari laman daftar calon tetap DPR yang diumumkan KPU, tujuh petahana anggota DPR RI 2019-2024 dari dapil DKI Jakarta 2 tersebut akan kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2024. Fenomena pencalonan seluruh caleg petahana ini sama dengan yang terjadi di dapil DKI Jakarta 1. Bedanya, teritorial caleg di dapil DKI Jakarta 2 ini lebih solid dan mengakar.
Caleg Christina Aryani tampil dalam podcast Back To BDM The Candidate bertema "Biaya Kampanye, Bikin Untung Atau Buntung?" di Jakarta (11/10/2023).
Kuatnya teritorial caleg petahana ini terlihat dari tiga indikator, yaitu jejak elektabilitas dari pemilu-pemilu sebelumnya, strategi penomoran caleg, dan dukungan elektoral partai. Melihat aspek rekam jejak elektoral, dari tujuh caleg petahana, empat sudah memiliki tabungan elektabilitas sejak Pemilu 2014.
Keempatnya ialah Hidayat Nur Wahid (PKS), Eriko Sotarduga (PDI-P), Masinton Pasaribu (PDI-P), dan Melani Leimena Suharli (Demokrat). Perolehan suara mereka bervariasi, mulai dari 19.844 suara hingga 119.267 suara. Jika ditarik ke belakang lagi, yaitu pada Pemilu 2009, ada dua caleg petahana yang berhasil lolos ke Senayan waktu itu. Keduanya ialah Eriko Sotarduga dan Melani Leimena Suharli.
Faktor kedua yang memperlihatkan teritorial kuat petahana berkaitan dengan strategi penomoran caleg. Enam dari tujuh caleg petahana ini mendapatkan nomor strategis, yaitu nomor urut 1 atau 2. Keuntungan elektoral dari penempatan nomor urutan atas itu tak dapat dilepaskan dari pertimbangan teknis pemilih (pragmatis), yaitu lebih mudah mencoblos caleg-caleg di urutan nomor paling atas.
Hasil riset Litbang Kompas juga menemukan keuntungan elektoral dari perilaku pemilih tersebut. Sebanyak 79 persen kursi DPR 2014-2019 direbut caleg dengan nomor urut 1 dan 2. Proporsi ini meningkat menjadi 81,9 persen pada Pemilu 2019 (Kompas.id, 3/10/2023).
Anggota Badan Legislasi DPR RI dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, pada Forum Legislasi Publik bertajuk “Ke Mana RUU TPKS: Urgensi vs Resistensi?” yang digelar secara daring, Kamis (13/1/2022). Kurniasih kembali maju sebagai caleg dari dapil DKI Jakarta 2.
Kuatnya teritorial petahana juga didukung penguasaan partai di dapil Jakarta 2. Lumbung suara di dapil itu didominasi lima partai besar, yaitu PDI-P, PKS, Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Capaian suara kelima partai turut menjaga benteng elektoral parpol dan caleg pada tiga pemilu terakhir.
Pada Pemilu 2019, PDI-P menjadi pemenang pemilu dengan meraup 595.249 suara, diikuti PKS yang mendapat 477.773 suara, dan Gerindra yang memperoleh 393.674 suara. Raihan suara ini membuat PDI-P dan PKS mendapatkan dua kursi DPR. Gerindra mendapat satu kursi. Dua kursi lain diraih Golkar dan Demokrat.
Capaian PDI-P mengulang keberhasilannya pada Pemilu 2014. Saat itu PDI-P yang memenangi pemilu dengan 26,7 persen suara juga berhasil menempatkan dua wakilnya di DPR.
Lima kursi lain diraih PKS, Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PPP dengan masing-masing mendapat satu kursi. Kondisi ini memberikan gambaran penguasaan PDI-P dan PKS yang juga memberikan potensi keterpilihan bagi caleg-caleg yang diusung pada pemilu mendatang.
Meski menyimpan soliditas pemilih, upaya ketujuh petahana mempertahankan dukungan suara mereka akan menghadapi tantangan kuat dari 118 caleg lain. Melihat profil caleg-caleg penantang, rekam jejak dan kematangan elektoral mereka tidak dapat dianggap angin lalu.
Sejumlah caleg potensial tersebut pernah menjadi anggota DPR RI, berlatar belakang anggota DPRD DKI Jakarta, serta pesohor. Untuk kategori mereka yang pernah menjadi anggota DPR RI, terdapat nama Ida Fauziyah (PKB), Effendy Choirie (Nasdem), Aliwongso Halomoan Sinaga (Golkar), Mirwan Amir (PKN), Biem Benjamin (Nasdem), dan Okky Asokawati (Nasdem).
Dua nama terakhir, Biem Benjamin dan Okky Asokawati, bahkan pernah menjadi anggota DPR dari dapil DKI Jakarta 2. Pada Pemilu 2014, Biem Benjamin yang kala itu maju melalui Partai Gerindra memperoleh 50.624 suara. Okky Asokawati yang mencalonkan dari PPP mendapat 35.727 dukungan suara.
Nama lain, Ida Fauziyah, merupakan Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Indonesia Maju (2019-2024). Ada pula Adhyaksa Dault yang pernah menjabat menteri. Mantan menpora ini maju mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Himmatul Aliyah (kiri), tiba di Lapangan Sepak Bola Blok S, Jakarta Selatan, Sabtu (12/8/2023), untuk menghadiri konsolidasi akbar kader Partai Gerindra di Jakarta Selatan.
Selain dari lingkup nasional, persaingan di dapil DKI Jakarta 2 datang juga dari lingkup regional Ibu Kota. Dari kluster ini, muncul nama Prasetyo Edi Marsudi yang saat ini menjabat Ketua DPRD DKI Jakarta. Prasetyo Edi juga pernah menjadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta.
Nama lain dengan rekam jejaring politik yang kuat di DKI Jakarta ialah Triwisaksana (Gelora). Sebelum bergabung dengan Partai Gelora, Triwisaksana menjabat Wakil Ketua DPRD DKI (2009-2014 dan 2014-2019) dari PKS.
Caleg-caleg lain yang patut diperhitungkan ialah Ketua Kartini Perindo Liliana T Tanoesoedibjo dan Ketua DPP Partai Ummat Mustofa. Selain itu, muncul sejumlah pesohor dan tokoh publik, mulai dari Uya Kuya (PAN), Lula Kamal (PAN), Prabu Revolusi (Perindo), Once Mekel (PDI-P), Icuk Sugiarto (Hanura), dan Harabdu atau Bedu (Gerindra).
Di luar aroma persaingan caleg-caleg memperebutkan dukungan suara, dapil DKI Jakarta 2 juga memberikan ruang elektabilitas bagi caleg perempuan. Pada Pemilu 2014 terdapat dua caleg perempuan yang berhasil lolos menjadi anggota DPR. Angkanya naik pada Pemilu 2019, yaitu empat calon terpilih. Sebelumnya, pada Pemilu 2009, tiga caleg perempuan berhasil melaju ke Senayan.
Baca juga: Laga Para Petahana Caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta 1
Dengan proporsi caleg perempuan yang mencapai 38,4 persen pada Pemilu 2024, harapan keterpilihan perempuan dari dapil ini tetap terbuka. Terlebih, ada 12 caleg perempuan yang ditempatkan pada nomor atas (1 dan 2) dalam daftar calon tetap anggota DPR mendatang.
Mereka akan turut memperebutkan dukungan suara, sekaligus memompa antusiasme warga Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan pemilih luar negeri yang memiliki tingkat partisipasi yang relatif rendah (58,23 persen) pada pemilu lalu. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Persaingan Ketat Caleg di Dapil Neraka